Rabu, 26 Desember 2012

Rawa Jombor, Klaten

Pada tanggal 22 Desember 2012, setelah wisuda adik saya, Chatarina Aprilia Nugrahani, S.E., kami sekeluarga berwisata kuliner ke Rawa Jombor, Klaten.
Rawa Jombor terletak di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Di tempat ini tersedia beberapa warung apung yang menawarkan berbagai jenis kuliner berbahan ikan dan juga pemancingan dengan sistem borongan.
Salah satu warung apung
Pemandangan sekitar lokasi
 
Pemandangan di belakang warung apung
Sarana penyebrangan
Suasana tempat makan
Narzis dulu
Keluarga besar Mbah Somo







Pose dulu sama ibu
My family
Keunggulan :
- Tempatnya unik
- Sangat cocok bagi yang ingin menghabiskan waktu sambil mancing dan leyeh-leyeh menikmati musik dan makanan
- Harga relatif terjangkau
- Rasa masakan mak nyuss
- Disediakan parkir dan petugas yang ramah
Kekurangan :
- Petunjuk jalan kurang (bila dari arah bayat)
- Ketersediaan menu kurang lengkap
- Perawatan warung makan kurang

Jalan-jalan ke Lawangsewu

Pada tanggal 25 Desember 2012 berkesempatan untuk jalan-jalan ke Semarang, mengunjungi famili dan sekaligus jalan-jalan ke suatu bangunan yang merupakan ciri khas kota Semarang, yaitu Lawangsewu.
Lawangsewu merupakan bangunan peninggilan Kolonial Belanda yang berada di pusat kota Semarang dan terletak berdekatan dengan bundaran Tugu Muda, Kantor Pemerintahan, dan Katedral Semarang. Lawang Sewu merupakan sebuah gedung yang merupakan kantor dari Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda atau Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Lawangsewu dirancang oleh Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Ouendag, arsitek yang berdomisili di Amsterdam. Pembangunan  gedung tersebut dilaksanakan pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907.
Bangunan tersebut telah menjadi saksi bisu dari sejarah kota Semarang pada masa-masa penjajahan Belanda, Jepang dan masa Kemerdekaan. Hal ini karena pernah digunakan untuk markas pasukan jepang, kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) dan juga Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer Kodam IV Diponegoro.
Tampak Depan


Batu bata penyusun bangunan (made in belanda)
Disini sudah tidak boleh uji nyali

Tampak dalam
Koleksi museum
Tampak samping

Banyak pintu,tidak perlu AC


Harga Tiket Masuk Rp. 10.000 / orang
Untuk rombongan disediakan pemandu wisata






Rabu, 12 Desember 2012

Kunjungan ke Wilayah Terdampak Bencana Puting Beliung

Puting beliung yang menerjang kawasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat sore, 17 Desember 2012. Salah satu kawasan terparah adalah di wilayah kampung Bromonilan, Desa Purwomartani, Kec Kalasan.
Kunjungan dilaksanakan mahasiswa MRKangkatan 4 UII pada tanggal 11 Desember 2012.






Kamis, 08 November 2012

Trip To Wonogiri

Hari, Tanggal : Minggu, 28 Oktober 2012
Tujuan  : Gua Maria Sendang Ratu Kenyo dan Waduk Gajah Mungkur

Family
@Ratu Kenyo

Ngompreng Perahu
Merakyat

Pemandangan Waduk

@Gajah Mungkur






Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Klenteng Agung Sam Poo Kong atau yang juga dikenal dengan nama Gedung Batu merupakan tempat peribadatan umat Tri Darma terbesar di Semarang. Dibangun oleh seorang dari Tiongkok bernama Sam Poo Tay Djien dalam lawatannya ke Semarang. Klenteng ini memberikan inspirasi bagi berkembangnya berbagai legenda mengenai kota Semarang dan merupakan situs sejarah yang menyimpan legenda kedatangan laksamana Ceng Ho dari negeri China pada waktu berlayar keliling dunia..

Selain sebagai tempat peribadatan, saat ini Klenteng Sam Poo Kong juga menjadi salah satu wisata religi yang diunggulkan di Semarang. Kompleks Klenteng Agung Sam Poo Kong terbagi menjadi dua bagian, yaitu plaza utama dan bangunan klenteng. Pengunjung yang tidak memiliki kepentingan hanya boleh masuk ke plaza utama, tempat di mana berdiri patung Laksmana Cheng Ho setinggi 10,7 m. Patung berbahan dasar perunggu yang dibuat di Cina ini merupakan patung tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah selatan terdapat gerbang raksasa berwarna merah menyala yang membuat kita serasa berada di Negeri Cina. Di balik pagar besi terdapat bangunan klenteng yang hanya boleh dimasuki oleh pengunjung yang hendak berdoa atau ingin membaca peruntungan yang dikenal dengan istilah ciamsi.













Ciamsi dulu
Di depan Patung Ceng Ho

Sabtu, 29 September 2012

Syawalan Keluarga Besar Teknik Industri

Hari      : Senin, 17 September 2012
Tempat : R. Sidang Lt.3 UTY
Peserta : Dosen, Alumni dan Mahasiswa Teknik Industri UTY


Halal bi halal
Teknik Industri angkatan 2003

Kamis, 27 September 2012

Go To Jakarta

Foto-foto jalan-jalan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tanggal 22 Agustus 2012
Indonesia : Bhineka Tunggal Ika
 
Ondel-ondel

Papua juga Indonesia


Istana Anak

Minggu, 24 Juni 2012

International Seminar and National Symposium UTY

Pada tanggal 23 Juni 2012, bertempat di Ballroom Hotel Hyatt Ragency Yogyakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta menyelenggarakan International Seminar and National Symposium dengan judul Global Competitiveness through Research Supporting.
Dalam kegiatan tersebut, hadir sebagai pembicara Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc.,MA.,Ph.D.(Menteri Pertahanan RI),  Prof. Dato’ Daing Nasir Ibrahim, Ph.D.,FCPA (Universiti Malaysia Pahang), Prof. Hasnah Hj. Haron, Ph.D. (Universiti Sains Malaysia), Prof.Dr. I Nyoman Sutantra (Institut Teknologi Surabaya), Dr. Yusniza Kamarulzaman (Universiti Malaya), Prof. Emita W. Astami, MBA. (Yogyakarta University of Technology), Letjen. TNI Dr. Syarifudin Tippe, M.Si. (Universitas Pertahanan), Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (Universitas Negeri Yogyakarta).
Dalam Parallel Session Industrial Engineering, saya bersama Wawan Priyadi (alumni Teknik Industri) mempresentasikan makalah dengan judul :
1. Aplikasi Fuzzy Logic dalam Pemilihan Supplier (Studi Kasus: PT. Tonggak Ampuh Unit III Yogyakarta)
2. Minimasi Waktu Antrian menggunakan Pendekatan Simulasi Stokastik Studi Kasus di SPBU 44.55502

Suasana Plennary Session

Mahasiswa dan Dosen Teknik Industri

Bersama angkatan 2008, 2009 dan 2010