Kamis, 09 Desember 2010

CPNS, IPK dan Akreditasi

Seleksi penerimaan CPNS di lingkungan provinsi DIY dan sejumlah Daerah Tingkat II di Yogyakarta mensyaratkan sejumlah persyaratan baru bagi pendaftar tingkat diploma atau sarjana, yaitu peringkat akreditasi BAN – PT program studi haruslah B pada saat kelulusan. Sementara itu untuk syarat IPK (indeks prestasi komulatif) pendaftar minimal haruslah 2.75, bahkan khusus untuk Kabupaten Sleman, IPK yang dipersyaratkan adalah minimal 3.00 pada skala 4.

Dampak pemberlakuan ini bagi Pemerintah ke depan tentunya dilandasi suatu pemikiran untuk memajukan kualitas PNS hasil seleksi. Hal ini karena pada umumnya program studi dengan peringkat akreditasi B adalah program studi yang sudah memiliki kemampuan mengelola pendidikan secara baik dan berpengalaman. Harapan pemerintah ini dapat dimengerti, mengingat kualitas alumni perguruan tinggi kita banyak dipertanyakan, terlebih dengan semakin mudahnya pemberian gelar akademis pasca penghapusan ujian negara.

Pemberlakuan persyaratan ini ke depannya dapat menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi alumni perguruan tinggi yang belum terakreditasi B. Permasalahan yang timbul tidak saja hanya dalam pendaftaran CPNS, namun juga dalam seleksi di berbagai perusahaan / lembaga. Hal ini mengingat semakin ketatnya persaingan dunia usaha di era globalisasi, sehingga pengguna lulusan semakin ketat dalam melakukan seleksi. Terlebih jumlah alumni perguruan tinggi akan meningkat setiap tahunnya.

Dampak bagi perguruan tinggi sendiri adalah semakin menurunnya kepercayaan masyarakat kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi, khususnya PTS yang belum terakreditasi atau terakreditasi C. Untuk wilayah Yogya sendiri, meskipun tahun 2010 terdapat tren peningkatan jumlah mahasiswa, namun beberapa Perguruan Tinggi Swasta telah kolaps mengingat rendahnya minat pendaftar. Kondisi ini dimungkinkan karena dengan keterbukaan informasi, mahasiwa baru sudahlah dapat memahami bahwa akreditasi merupakan suatu point yang perlu diperhatikan dalam pemilihan program studi.

Pemberlakuan peraturan ini ke depannya merupakan suatu cambuk bagi insan pendidikan, terlebih bagi pengelola perguruan tinggi. Upaya persaingan ke depannya tidak hanya bagaimana membuat upaya marketing yang sejitu mungkin, namun juga perlu memperhatikan berbagai variabel seperti kualitas dan akuntabilitas, yang di wujudkan dalam peringkat akreditasi.

Bagi mahasiswa sendiri pemberlakuan ini harus disikapi dengan bijak. Peningkatan kapasitas individu melalui peningkatan IP mungkin adalah suatu hal yang wajar. Namun kedepannya hal itu tidak boleh menjadikan alasan bagi mahasiswa untuk menghalalkan segala cara demi meraih IPK yang tinggi. Peningkatkan kompetensi, soft skill dan membuka network yang seluas mungkin adalah langkah bijak yang tepat agar mampu memenangkan persaingan di era global nanti.

Sumber : www.jogjaprov.go.id, www.slemankab.go.id, www.bantulkab.go.id, www.jogjakota.go.id, www.ban-pt.depdiknas.go.id

Selasa, 07 Desember 2010

Kopi Joss Lor Stasiun Tugu Yogya

Pernahkah kamu menikmati segelas kopi hitam yang ditambahkan arang panas di dalamnya? Itulah salah satu keunikan kuliner khas Jogja, yang diberi nama Kopi Joss. Bagi yang sedang tinggal di Jogja, namun belum pernah menikmatinya, mungkin sekali-kali harus menikmatinya.

Warung Kopi Jos banyak berdiri di jalan sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta. Bila ingin berkunjung kesitu kamu dapat melalui Jalan Mangkubumi, jalan Gowongan, ataupun kalau dari arah Pingit dapat melalui jalan searah yang terletak di depan Samsat Kota Yogya. Perjalanan dapat ditempuh dengan naik sepeda ontel, sepeda motor, atau mobil. Namun mengingat sempitnya jalan, dan lahan parkir yang terbatas, disarankan untuk menggunakan sepeda atau sepeda motor saja.

Ditempat tersebut ada beberapa pedang yang menawarkan menu utama Kopi Joss dan sejumlah minuman khas angkringan, seperti susu jahe, wedang tape, dan berbagai sajian khas minuman lainnya. Untuk jenis makanan ada menu khas sego kucing yang bervariasi, mulai dengan sayur tempe, teri ataupun bandeng. Untuk sajian pelengkap tersedia sejumlah makanan pelengkap seperti mendoan, ceker, sate usus, sate kerang dan beberapa sajian lain

Untuk urusan harga, jangan terlalu khawatir karena harga yang ditawarkan sangatlah terjangkau bagi kantong pelajar atau mahasiswa. Meskipun masing-masing pedagang mematok harga yang tidaklah sama. Namun, untuk kopi joss sendiri rata-rata dijual dengan harga Rp. 3.000 / gelas, sego kucing Rp 1.500 / bungkus. Untuk pelengkap seperti aneka gorengan, dijual dengan harga Rp. 500 / buah. Untuk sate usus, sate kerang, sate telur puyuh dijuar dengan harga Rp 1.500 – 2.500 / tusuk.

Tak ada salahnya bila kamu yang butuh tempat untuk nongkrong dengan tarif murah, juga dapat bonus suara kereta api yang khas stasiun, mampir ke Kopi Joss. Pemandangan sekitarnya dijamin Jogja banget. Demi kenyamanan jangan lupa sediakan uang recehan karena ada beberapa pengemis dan pengamen yang menyambangi tempat duduk kamu.

Sepedaan Keliling Jogja


Beberapa waktu terakhir pasca erupsi Merapi, saya bersama beberapa teman Komunitas Pemuda Kampung Setempat mengadakan kegiatan jalan-jalan dengan bersepeda. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengisi waktu luang, berolahraga, dan melihat kondisi lingkungan dengan lebih baik .

Rute yang dilalui tidaklah rute dengan jalan yang ekstrim namun jalanan perkotaan dan pinggiran perkotaan. Beberapa rute yang pernah dilalui antara lain adalah Nandan – Pasar Kutu – Kragilan – Jalan Jambon – Jalan Godean – Jalan Magelang – Nandan ataupun rute yang sepenuhnya lewat jalanan kota seperti Nandan – UGM – Kota Baru – Kewek – Malioboro – Alun-alun Utara – Ngasem – Alun-alun Selatan – Ngasem – Patuk – Stasiun Tugu (mampir ke Kopi Joss) – Tugu – Nandan.

Dengan bermodalkan sepeda federal yang tidak baru lagi dan sedikit uang, akhirnya kegiatan tersebut dapat dijalankan dengan baik. Dari kegiatan yang didapatkan, diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan untuk bersepeda pada generasi muda. Meskipun kadang bersepeda itu justru membahayakan keselamatan, namun dengan adanya sikap kehati-hatian namun puji Tuhan, akhirnya semua dapat berjalan lancar tanpa halangan suatu apapun.

Senin, 06 Desember 2010

Rest in Peace



Inna Lillahi Wa Inna Illaihi Roji'un

Telah meninggal dengan tenang Bapak Tukiman Sumarto Wiyono (kakek saya) pada tanggal 5 Desember 2010 jam 15.15 WIB. Jenazah disemayamkan di rumah duka dan telah dimakamkan di pemakaman Dusun Nandan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada pukul 14.00 WIB.

Segenap keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Kadus Nandan, Ketua RT 04 dan Bapak Kaum Dusun Nandan.
  2. Warga Nandan RT 04/RW. 38 Sariharjo, Ngaglik, Sleman.
  3. Keluarga Besar Trah Wongso Dimedjo
  4. Umat Lingkungan St. Lucia Nandan.
  5. Bapak / Ibu Guru dan Karyawan SD / SMP Karitas Nandan.
  6. Civitas Academica ISI Yogyakarta.
  7. Semua saudara, kerabat, tetangga dan semua pihak yang telah membantu kami, dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu
  8. Segenap pelayat dan semua pihak yang telah memberikan simpatinya namun tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Selamat jalan mBah, semoga dengan rahmat kasih-Nya semata, kebahagiaan kekal menyambutmu di surga. Doa kami selalu menyertaimu dan doakanlah pula kami yang masih mengembara dalam peziarahan hidup ini..

Joint @ Pelatihan Komunikator Positif

Pada tanggal 3 – 5 Desember saya ikut pelatihan menjadi komunikator positif yang diadakan oleh Stube HEMAT Yogyakarta. Pelatihan tersebut diadakan di LPPS Yogyakarta yang berada di daerah Samirono Baru, Yogyakarta.

Pada kesempatan tersebut saya banyak mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu dari sejumlah fasilitator seperti Drs. Gatot Marsono, MM (Pak Bares), Bambang Haryadi, Tera B, dan sejumlah pembicara lain. Masing-masing fasilitator menyampaikan sejumlah materi mengenai membuat artikel, surat pembaca, poster, dan berbagai materi lain yang berkaitan dengan penggunaan media dalam suatu komunitas.