Jumat, 04 September 2009

Ikut Lomba Koor


Pada tanggal 28 Juli 2009, Mudika Wilayah Tengah mengikuti lomba koor se-paroki Adm. St. Alfonsus Nandan. Dengan didampingi 3 pelatih, yaitu Fr Fans, CssR, Mbak Ika, dan Pak Logis. Akhirnya Mudika Wil. Tengah berhasil menempati posisi 3 besar. Pada kesempatan itu Mudika Wil Tengah menurunkan 15 anggotanya.

Dalam koor tersebut aku ikut sebagai penyanyi bass. Meskipun pada awalnya sempat terseok-seok, karena tidak bisa baca not. Namun pada akhirnya dapat tampil bersama tim ini.

Selasa, 21 Juli 2009

Sepeda Gembira Mudika Paroki

Hari minggu tanggal 19 Juli 2009, Mudika Paroki Adm. St. Alfonsus mengadakan kegiatan sepeda gembira. Kegiatan tersebut diadakan dalam rangka pesta nama santo pelindung St. Alfonsus) dan sekaligus HUT Gereja St. Alfonsus Nandan). Kegiatan diiukuti sekitar 40 peserta. Start dimulai pukul 07.30 di depan TK Karitas Nandan, dan finish di Lapangan Volley Gereja St. Alfonsus. Dalam kegiatan itu aku bertugas sebagai P3K, namun puji Tuhan karena semua peserta selamat sehingga aku tidak perlu beraksi. He..he..he

Ikut Pelatihan Kewirausahaan KAS

Pada tanggal 11 dan 12 Juli 2009, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Semarang menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan untuk Mudika di Youth Center Wisma Salam. Hadir sebagai fasilitator Bapak Joko Suprapto (Mitra Seluler dan pencipta alat penghemat BBM), Budi Prayogo (tanaman buah) serta Eko Susilo dan Y. Sunaryo (jamur).
Kegiatan diikuti oleh 65 peserta, yang berasal dari semua wilayah kevikepan KAS. Pelatihan Dalam kegiatan itu, Paroki Adm St. Alfonsus mengirimkan 2 orang wakilnya, yaitu aku dan Renaz. Manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini adalah dapat mengetahui tentang pengalaman kewirausahaan. Disamping itu dapat termotivasi untuk berwirausaha.

Outbond Bersama Remaja


Pada tanggal 29 dan 30 Juni 2009, Pendampingan Iman Remaja Katolik (PIR) Paroki Adm St. Alfonsus telah berhasil mengadakan kegiatan rekoleksi dan regenerasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Bumi Perkemahan Wonogondang, Pakem, Yogyakarta. Acara diisi dengan penyampaian motivasi dan team building oleh Mbah Tarjo (Ano), Jalan Salib, Outbond, serta Misa.
Dalam kegiatan itu aku bertugas sebagai bendahara, disamping itu aku juga turut membantu sebagai kru outbond. Meskipun harus tidur di rumah yang semi permanen dengan udara yang sangat dingin, tapi kami semua tetap enjoy aja. Dari kegiatan tersebut dapat dihasilkan kepengurusan baru di tingkat remaja.

Senin, 22 Juni 2009

Foto Bersama Butet Kertarajasa

Pelatihan Pemahaman Lintas Budaya

Pada tanggal 12-14 Juni 2009, aku mengikuti kegiatan Pelatihan Pemahaman Lintas Budaya yang diadakan oleh Stube HEMAT Yogyakarta. Kegiatan berlangsung di PGK Santi Dharma Godean. Sebagai fasilitator dalam kegiatan tersebut adalah Dr. Budiawan, KH Abdul Muhaimin, dan Butet Kertarajasa. Selama kegiatan tersebut dilakukan ekposur ke Ponpes Nurul Ummahat Kotagede dan rumah Butet Kertarajasa.
Sebagai follow up dari kegiatan tersebut dilakukan acara live in di Asrama Mahasiswa, Biara dan Pesantren. Kebetulan aku diempatkan di Asrama Sam Ratulangi, sehingga dapat mengetahui tentang budaya Minahasa dan masakannya yang mak nyuss...

Pelatihan Katekese

Pada tanggal 6 – 7 Juni 2009, aku bersama 1 orang teman Mudika dan 1 orang Ketua Lingkungan mengikuti kegiatan pelatihan katekese di Pasturan Sanjaya Muntilan. Acara pelatihan ini merupakan pembekalan awal calon guru-guru agama Katolik yang dipersiapkan untuk mendampingi penerimaan sakramen baptis, komuni, krisma dan pernikahan.
Pelatihan tersebut diikuti oleh sedikitnya 60 orang dari 7 Paroki di Kevikepan Yogyakarta (Nandan, Mlati, Medari, Bandung, Ganjuran, Pakem, Baciro), dan 2 dari Kevikepan Kedu (Ignatius dan Fatima). Mayoritas peserta adalah kaum muda, dengan persentase sekitar 80 %.

Foto Kenangan Live In di Sombron


Ini foto kami dengan keluarga Pak Gono, saat live in di Sombron.

Tuhan Menyelamatkanku


Dalam perjalanan untuk ziarah ke Sendangsono, sempat hampir terjadi kecelakaan fatal. Waktu itu dalam perjalanan dari Sanden ke Promosan melalui tempat yang sangat gelap dan kami hanya membawa beberapa senter kecil. Waktu itu aku bersepeda dengan kecepatan sedang. Karena kurang dapat melihat medan, aku tidak melihat ada tikungan yang cukup tajam dan menuruni bukit. Namun karena rem sepedaku blong, akhirnya aku tak dapat mengendalikan laju sepedaku yang melaju dengan kecepatan yang sangat kencang mendahului teman-teman, pada medan gelap yang tidak aku ketahui arahnya.
Teman-teman yang berada dibelakang panik, melihat laju sepedaku yang tak terkontrol lagi dan kemungkinan terjadinya kecelakaan 90 %. Meskipun tak dapat lagi melihat medan dan menahan laju sepeda, namun pada saat itu dalam hatiku seperti ada keyakinan yang menguatkan aku untuk membelokkan sepedaku ke kanan pada saat itu juga. Akhirnya tanganku menggerakkan stang ke kanan, dan sepedaku pun akhirnya berbelok tanpa terjatuh. Setelah berbelok sepedaku mengarah ke ditambah lagi jalanan yang curam, menurun dan gelap. Pada saat melalui jalan itu hampir saja sepedaku keluar dari jalan (aspal), ini karena pada aku merasakan bahwa aku tidak berjalan di jalan aspal dan telah melalui batuan-batuan. Namun akhirnya aku berhasil mengontrol arah sepedaku, dan menengahkannya kembali ke jalan aspal. Akhirnya sepedaku baru bisa berhenti sekitar 200 meter dari bukit tersebut, karena ada jalan menanjak.
Pagi hari kami kembali melewati jalan itu saat perjalanan pulang, setelah aku amati ternyata jalan menurun itu adalah sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 70-100 meter. di sebelah kanan aku melintas ada jurang yang dalam, dan di sebelah kiri terdapat proyek galian pipa, bebatuan dan jurang Sehingga bila saat itu aku salah mengambil keputusan, pasti saja aku masuk jurang atau masuk ke dalam galian pipa dan menabrak batu, karena jarak galian pipa kurang 1 meter dari jalan aspal. Aku percaya Tuhan membimbingku dan melindungiku pada saat itu. Karena tanpa-Nya pasti saja aku celaka.

Road to Sendangsono


Pada tanggal 30 Mei 2009, aku bersama temen-temen Mudika Paroki St.Alfonsus Nandan, mengadakan acara sepedaan ke Goa Maria Sendangsono (Kalibawang- Kulonprogo). Acara tersebut diikuti 8 orang (Aku, Gembus, Gepenk, Bayu, Andre, Shiwel, Hoho dan Endick). Perjalanan dimulai jam 16.30, dengan mengambil rute Nandan-Cebongan-Seyegan-Ngluar-Sanden-Promasan.
Rombongan berhasil tiba dilokasi pukul 20.00. Melihat padatnya lokasi, karena sedang ada misa penutupan bulan Maria, maka kami langsung menuju warung makan karena kami semua sudah kelaparan. Selama di Sendangsono, kami beristirahat dan tidur di bawah rumah panggung, dengan beralaskan koran dan mantol. Hal tersebut karena tidak ada tempat lain yang dapat kami jadikan sarana istirahat. Aku dan teman-teman tidak terlalu banyak melakukan aktifitas kecuali jalan salib dan berdoa.
Pukul 6.30 kami berangkat dari lokasi untuk kembali ke rumah. Perjalanan pulang tidaklah terasa begitu berat seperti saat berangkat. Dalam perjalanan pulang, kami berhenti untuk makan di Cebongan. Sampai di rumah sekitar jam 10, aku terus bebaring di tempat tidur, dan kemudian tidur nyenyak selama 2 jam.

Selasa, 19 Mei 2009

Ziarah Mudika Wilayah St. Petrus & Paulus



Pada tanggal 9 Mei 2009, Mudika St. Petrus & Paulus telah berhasil menyelenggarakan kegiatan ziarah pertamanya ke Goa Maria Kaliori Purwokerto. Kegiatan yang diikuti oleh 37 peserta tersebut diisi dengan kegiatan jalan salib, berdoa, dan makan siang (a’la kendurian). Acara di Goa Maria Kaliori tersebut kemudian dilanjutkan dengan acara shoping ke Toko Getuk Goreng ‘Aseli’ dan wisata ke Goa Jatijajar.
Peserta berangkat menggunakan bis Aspada dan mobil carteran (APV). Meskipun dengan waktu persiapan selama 13 hari dan waktu mencari transportasi pada H-5, namun akhirnya kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Bertindak sebagai ketua dan wakil ketua panitia adalah Candra dan Riko.

Live In di Sombron


Pada tanggal 23 – 25 Mei 2009 aku ikut kegiatan Live in yang diadakan Stube HEMAT Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan bertempat di Sombron Kab. Semarang (dekat PTP Karet). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka follow up Pelatihan Energi Alternatif. Aktifitas yang dilakukan adalah melihat dan membantu pembuatan biodigister, serta melihat hidram. Namun sayangnya aku belum sempat melihat hidram, soalnya hujan dan tempatnya jauh.
Selama live in aku tinggal di rumah Pak Gono, begitu juga dengan teman-teman yang lain. Kegiatan live in tersebut dipandu oleh Pak Edi Tanto, selaku fasilitator. Sebagai tempat berkumpul dan melakukan aktifitas bersama, kegiatan dipusatkan di Balai Dusun.
Minggu pagi tanggal 25 Mei 2009, aku dan 4 orang mahasiswa Katolik diantar misa ke Gereja St. Paulus Miki Salatiga dan Goa Maria Rosamystica oleh Pak Sugiman, salah seorang tokoh masyarakat Katolik setempat. Sedangkan teman-teman yang beragama Kristen Protestan melaksanakan kebaktian di GKJ Sombron. .Jarak dari Sombron ke Gereja St. Paulus Miki tersebut sekitar 30 menit perjalanan, sehingga jam 5.30 harus sudah berangkat (misa pertama jam 6). Dan jarak antara Dusun Sombron dan Goa Rosamystica hanya sekitar 2 – 3 Km.
Hal yang paling berkesan di Sombron adalah toleransi beragama yang kuat. Hal ini di Sombron penduduknya pluralis, karena terdapat 3 agama disana (Islam, Katolik, dan Protestan). Dan yang lebih uniknya lagi ada warung sengsu di belakang Masjid, hal yang cukup aneh dan sulit ditemukan di Jawa

Divisi Parkir Mudika

Menanggapi adanya sejumlah usul tentang perlunya divisi yang mengelola parkir di Gereja St. Alfonsus Nandan, maka pada tanggal 13 Maret 2009 resmi dibentuk Divisi Parkir Mudika (DPM), dengan Koordinator Yohanes Anton N. Dalam menjalankan aktifitasnya DPM menggunakan 3 semangat dasar, yaitu Faith, Loyality, and Integrity. Adapun motto dari DPM adalah Serve to glory. Adapun daftar anggota DPM adalah : Bekti Prihantoro, Bambang, Frederico Saka, BR. Candra W.I., Albertus Arif, Andreas Y, Ag. Joko Nugroho.
Tugas besar pertama DPM adalah menghandle Parkir selama Pekan Suci 2009. Selama menjalankan tugas tersebut banyak suka duka yang harus dialami. Salah satu tugas yang paling berat adalah ketika harus memindah tenda yang menggunakan atap seng. Meskipun sudah dipindah oleh 8 orang dan sangat menguras tenaga, namun jarak perpindahannya tidak sesuai rencana. Disamping itu banyak anggota DPM yang harus ke Gereja lebih lama karena membantu petugas yang bertugas.
Pada pergantian kepengurusan pada tahun depan, rencananya DPM akan memilih koordinatornya sendiri. Sedangkan untuk posisi dewan penasehat akan diisi oleh mantan koordinator. Meskipun DPM akan dikembangkan sebagai devisi yang independen, namun akan menjadi bagian dari Mudika Wilayah St. Alfonsus Nandan. Hal ini karena salah satu tugas DPM adalah menjalankan tugas parkir Mudika Paroki.

Jumat, 27 Februari 2009

Pelatihan Pengembangan Diri


Beberapa waktu lalu aku mendapatkan kepercayaan untuk menjadi salah satu panitia pada pelatihan pengembangan diri yang diadakan oleh Stube HEMAT. Pelatihannya asik, pembicaranya juga oke punya... Tapi berhubung diadakan di Wisma Kinasih Kaliurang so pasti dinginnya mak nyuss. Pas dapet tugas memimpin acara olahraga pagi aku telat bangun, gara2 terlalu asik tidur dan kedinginan..ya maaf..he3. Tapi so pasti dari pelatihan itu aku jadi berani mengatakan dengan lantang "I'm Great.Hahaha..."

Kamis, 19 Februari 2009

Pelatihan Pendidikan


Kegiatan Pelatihan Pendidikan bersama Stube Hemat di Wisma Santi Dharma, Godean, kunjungan ke SD Mangunan Sleman dan live in di SMP terbuka QT, Salatiga.

Kenangan


Kenangan saat week end mudika sekevikepan 21 Februari -22 Februari 2008 di Wisma Keuskupan Agung Semarang, Kopeng. Dengan didampingi Rm. Win dan Susilo dari Wisma Nazareth (MSF)

Tips Kerja Praktik


Tips Cerdas Saat Kerja Praktik (Khususnya Teknik Industri)
Yoh. Anton Nugroho, S.T.

1. Tentukan lebih dahulu bidang dalam industri yang akan menjadi obyek penelitian dan akan dianalisis lebih lanjut sebagai pokok bahasan dalam laporan KP.
2. Carilah referensi perusahaan mengenai data perusahaan, bidang penelitian yang sesuai, serta mekanisme pengajuan KP, baik dari teman, laporan KP, internet, dan sumber informasi lainnya.
3. Konfirmasikan secara periodik mengenai kelengkapan administratif, baik kepada pihak perusahaan maupun kampus.
4. Buatlah rumusan dan batasan masalah yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan.
5. Jagalah etika dan patuhilah peraturan yang ada.
6. Buatlah daftar pertanyaan dan data-data yang dibutuhkan saat melakukan KP.
7. Buatlah rencana waktu penelitian dan pencapaian target pengumpulan data.
8. Jika ada kesulitan segera lakukan konsultasi dengan pembimbing lapangan dan dosen pembimbing.
9. Bila ada waktu yang tersisa lakukan analisis mengenai kondisi perusahaan secara lebih mendetail. Bila ditemukan permasalahan yang dapat dianalisis dengan pendekatan metode yang berkaitan dengan disiplin keilmuan, buatlah rencana penelitian lanjutan untuk tugas akhir.
Disampaikan dalam kuliah umum Kerja Praktik pada Prodi Teknik Industri UTY, tgl 26 November 2008.

Tentang Mudika

Setelah beberapa kali mengikuti event acara organisasi pemuda katolik (mudika), baik tingkat lokal paroki maupun kevikepan, saya dapat menangkap dan
Peluang :
Adanya hirarki Gereja Katolik yang solid.
1. Jumlah umat yang besar dan bersatu dalam satu wadah.
2. Sekolah menengah dan perguruan tinggi berbasis masyarakat katolik di berbagai daerah.
3. Kepedulian dari sejumlah pejabat birokrasi Gereja terhadap kaum muda.
Hambatan
1. Tidak adanya media yang mampu menyatukan kaum muda dari berbagai latar belakang.
2. Perkembangan kaum muda tidak merata antara wilayah yang satu dengan yang lain.
3. Inovasi kegiatan dan media penjaringan anggota kurang efektif dan variatif.
4. Inisiatif dari anggota dan eksekutif organisasi masih sangat kurang.
5. Kaum muda kadang hanya dijadikan sebagai subyek untuk kegiatan pelayanan di Gereja, bukan untuk pengembangan diri anggota.
6. Kurang adanya regenerasi yang baik antar angkatan.
6. Kurang memiliki jaringan yang luas, baik antar wilayah, maupun dengan organisasi yang berbasis di luar Gereja Katolik.
7. Kurangnya dukungan pendanaan dari Gereja maupun stake holder.