Rabu, 12 Januari 2011

Touring ke Karanganyar


Beberapa waktu lalu aku mendapatkan ajakan dari beberapa teman baik, untuk berangkat ke suatu daerah di antara perbatasan Sragen dan Karanganyar. Akhirnya pada hari Sabtu tanggal 8 Januari 2011 aku bersama dengan Mas Aji, Mas Trusta, dan Nonop berangkat ke lokasi menggunakan kendaraan sepeda motor. Perjalanan ditempuh selama sekitar 3 jam melalui rute Jogja – Solo – Sragen – Kedawung – Jetis dan berakhir sampai di lokasi.

Tempat menginap kami adalah ditempat tinggal Ibu Hasti, yang terletak di desa Menjing, kacamatan Jenawi, kabupaten Karanganyar. Lokasi tersebut termasuk dalam daerah perbatasan antara Karanganyar dan Sragen, sehingga jarak yang harus ditempuh dari pusat kedua kota terbilang cukup jauh. Transportasi umum yang tersedia, adalah menggunakan bus kecil jurusan Sragen – Balong. Wilayah Jenawi bukanlah wilayah yang dengan bertanah datar, karena kecamatan Jenawi berada di perbukitan lereng Gunung Lawu. Pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Jenawi terletak di kelurahan Balong, yang berada pada daerah yang lebih tinggi bila dibandingkan desa Menjing.

Selama menginap di Jenawi kami melakukan beberapa aktifitas seperti mengikuti acara Kebaktian Pemuda GKJ Jenawi di pepantan Jambon, yang berjarak sekitar 1 Km dari tempat kami menginap. Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 20 pemuda-mudi gereja, dari yang masih remaja hingga yang sudah senior. Acara kebaktian pemuda diakhiri dengan acara makan malam di Salma Ria, yang berjarak sekitar 3 Km dari tempat kami menginap. Aktifitas lain yang kami lakukan adalah jalan-jalan ke kebun teh di Kemuning dan Candi Ceto yang berada di lereng Gunung Lawu. Selain itu, kami juga berkenjung kesaorang kerabat teman kami, yang kebetulan memiliki usaha restoran dan pemancingan, yaitu Java Resto.

Candi Ceto, berjarak sekitar 20 KM dari tempat kami menginap, lokasinya terletak diatas perbukitan lereng Gunung Lawu. Apabila perjalanan melewati Sragen, maka jalan yang dapat ditempuh adalah melewati Jenawi kemudian juga akan melewati perkebunan teh. Untuk sampai ke lokasi tersebut diperlukan kendaraan dengan kemampuan mesin, rem serta pengemudi yang baik, hal itu karena jalan ke lokasi cukup ekstrim dan menanjak.

Pada saat sampai ke Candi Ceto wisatawan akan disuguhi pemandangan panorama yang menarik dan candi yang saat ini masih aktif digunakan sebagai tempat pemujaan agama Hindhu. Candi Ceto menawarkan beberapa alternatif selain candi utama, diantaranya adalah puri Saraswati dan candi Ketek. Selain itu di dekat jalan menuju ke candi ketek, ada sebuah sungai yang airnya jernih dan terdapat air terjun didekatnya. Namun yang disayangkan akses jalan menuju ke air terjun tidaklah ditumbihi semak belukar, sehingga membuat wisatawan enggan untuk melihat, meskipun mereka merasa tertarik akan panorama air terjun.

Pada hari Minggu, 9 januari 2011, jam 20.00 WIB kami berpamitan dan bertolak ke Jogja. Meskipun diguyur hujan selama perjalanan, namun puji Tuhan akhirnya kami dapat sampai rumah kami masing-masing dalam kondisi yang selamat.

3 komentar:

Admin mengatakan...

Hallo Anton,, kunjungi balik yach, di aquinoweblog.blogspot.com

Admin mengatakan...

blogmu item ton,, ayo ganti template!!! hahaha^^

usaha online mengatakan...

berkunjung ke sini....blognya item banget ..... kunjungi kembali pak anton blog saya di www.kerjabisnisonline.co.cc